Liputan6.com, Jakarta: Anime ini menceritakan tentang satu dunia setelah perang, dimana Jepang mengalami pemisahan menjadi bagian Selatan dan Utara. Anime yang berjudul "The Place Promised in Our Early Days" ini disutradarai oleh Shinkai Makoto.
Film ini untuk pertama kalinya diputar di negara asalnya pada tahun 2004, kemudian sempat mengudara di televisi satelit dan Animax. Kisah dalam film ini cukup mengharukan, sehingga banyak juga penonton yang terpaku pada saat penayangannya. Penonton diajak untuk melihat dan memiliki pandangan atas suatu negara yang hidup setelah peperangan.
Cerita film ini bermula pada saat Hiroki dan Takuya, dua orang pemuda yang tinggal di Aomori, provinsi yang terletak di selatan pulau Hokkaido dan berada dibawah kekuasaan tentara Amerika, menyukai seorang gadis bernama Sayuri.
Selain Sayuri, ada satu hal lagi yaitu menarik minat kedua pemuda Jepang tersebut yaitu sebuah menara raksasa misterius yang mereka lihat berada di balik garis perbatasan di Selat Tsugaru. Mereka berjanji suatu hari akan terbang ke menara tersebut dengan usaha mereka sendiri merakit mesin pesawat terbang yang kecil.
Kisah yang mengharukan, maka tidak heran apabila anime ini berhasil mendapatkan Film Animasi Terbaik dalam Mainichi Film Awards. Film ini diilhami oleh masa-masa Perang Dunia II, meskipun setting waktu film ini adalah tahun 1990-an.
Dikisahkan pada tahun 1974, Jepang mengalami pemisahan, bagian selatan, termasuk pulau-pulau utama Honshu dan Kyushu yang diduduki oleh Amerika Serikat, sedangkan bagian utara, Hokkaido (atau Ezo, seperti yang disebut di anime) diduduki oleh "Union" (mungkin mengacu pada Uni Soviet ).
Pada tahun yang sama, Uni memulai pembangunan menara aneh di Hokkaido yang dirancang oleh seorang ilmuwan bernama Ekusun Tsukinoe. Pada hari yang cerah, ketinggian menara dapat terlihat dari jauh seperti Tokyo. Film ini dapat Anda saksikan pada 26 September pukul 14.30 dan 16.30.
Film ini untuk pertama kalinya diputar di negara asalnya pada tahun 2004, kemudian sempat mengudara di televisi satelit dan Animax. Kisah dalam film ini cukup mengharukan, sehingga banyak juga penonton yang terpaku pada saat penayangannya. Penonton diajak untuk melihat dan memiliki pandangan atas suatu negara yang hidup setelah peperangan.
Cerita film ini bermula pada saat Hiroki dan Takuya, dua orang pemuda yang tinggal di Aomori, provinsi yang terletak di selatan pulau Hokkaido dan berada dibawah kekuasaan tentara Amerika, menyukai seorang gadis bernama Sayuri.
Selain Sayuri, ada satu hal lagi yaitu menarik minat kedua pemuda Jepang tersebut yaitu sebuah menara raksasa misterius yang mereka lihat berada di balik garis perbatasan di Selat Tsugaru. Mereka berjanji suatu hari akan terbang ke menara tersebut dengan usaha mereka sendiri merakit mesin pesawat terbang yang kecil.
Kisah yang mengharukan, maka tidak heran apabila anime ini berhasil mendapatkan Film Animasi Terbaik dalam Mainichi Film Awards. Film ini diilhami oleh masa-masa Perang Dunia II, meskipun setting waktu film ini adalah tahun 1990-an.
Dikisahkan pada tahun 1974, Jepang mengalami pemisahan, bagian selatan, termasuk pulau-pulau utama Honshu dan Kyushu yang diduduki oleh Amerika Serikat, sedangkan bagian utara, Hokkaido (atau Ezo, seperti yang disebut di anime) diduduki oleh "Union" (mungkin mengacu pada Uni Soviet ).
Pada tahun yang sama, Uni memulai pembangunan menara aneh di Hokkaido yang dirancang oleh seorang ilmuwan bernama Ekusun Tsukinoe. Pada hari yang cerah, ketinggian menara dapat terlihat dari jauh seperti Tokyo. Film ini dapat Anda saksikan pada 26 September pukul 14.30 dan 16.30.