Jangan Lupa Nonton "Sinema 20 Wajah Indonesia"

Liputan6.com, Jakarta: SCTV kembali menyuguhkan film-film bergengsi dari "20 Sinema Wajah Indonesia". Sejumlah bintang film ternama seperti Ira Maya Sopha, Sandy Nayoan, dan Haikal Kamil, akan hadir menemani malam dalam Papi, Mami, dan Tukang Kebun.

Film ini mengisahkan seorang anak pejabat kaya raya yang diperankan oleh Haikal Kamil. Suatu hari, orangtuanya kehilangan sebuah amplop berisi uang. Setelah menyisir seluruh sudut rumah, ampop tersebut tak juga ditemukan. Kecurigaan pun timbul terhadap tukang kebun yang sudah lama bekerja di rumah mereka.

"Tapi kita semua nggak ada yang mempunyai bukti bahwa si tukang kebun ini pencuri. Konfliknya di sini, ya soal bukti tersebut. Pokoknya nonton aja deh filmnya. Seru banget, soalnya," kata Haikal yang juga adik dari aktris cantik Zaskia Adya Mecca.

Saksikan Papi, Mami, dan Tukang Kebun dalam "Sinema 20 Wajah Pesona Indonesia" yang dipersembahkan saluran "Satu untuk Semua" pukul 22.00 WIB, malam ini.

Resident Evil: Afterlife Raih Top Box Office

Liputan6.com, Los Angeles: Teknologi acapkali menjadi solusi, termasuk meraih pasar sukses. Tengok saja karya layar lebar bertajuk Resident Evil: Afterlife. Dengan mengedepankan teknologi tiga dimensi, sekuel keempat dengan judul yang sama tersebut meraih posisi puncak nomor satu Box Office di Amerika Serikat.

Menurut keterangan Box Office Amerika Utara, Ahad (12/9), kesuksesan tadi sudah berlangsung sejak sepekan silam. Di tingkat nasional, film besutan sutradara Paul W.S. Anderson tersebut meraup US$ 27,7 juta dari penjualan tiket bioskop. Kesuksesan yang sama juga dirasakan dari total pemasukan yang dialami teater IMAX.

Resident Evil: Afterlife yang diadaptasi dari serial video game sains-fiksi-horor memulai debutnya di teater IMAX dan 3D pada 10 September di 3.202 lokasi dari 4.700 layar di AS dan Kanada. Sebanyak 2.062 layar telah menampilkan film dalam bentuk ilusi reguler 3D dan 141 di IMAX 3D. Film tersebut adalah pembuka utama kelima pada musim panas tahun ini dari Sony.

"The Place Promised" Kisah Setelah Perang

Liputan6.com, Jakarta: Anime ini menceritakan tentang satu dunia setelah perang, dimana Jepang mengalami pemisahan menjadi bagian Selatan dan Utara. Anime yang berjudul "The Place Promised in Our Early Days" ini disutradarai oleh Shinkai Makoto.

Film ini untuk pertama kalinya diputar di negara asalnya pada tahun 2004, kemudian sempat mengudara di televisi satelit dan Animax. Kisah dalam film ini cukup mengharukan, sehingga banyak juga penonton yang terpaku pada saat penayangannya. Penonton diajak untuk melihat dan memiliki pandangan atas suatu negara yang hidup setelah peperangan.

Cerita film ini bermula pada saat Hiroki dan Takuya, dua orang pemuda yang tinggal di Aomori, provinsi yang terletak di selatan pulau Hokkaido dan berada dibawah kekuasaan tentara Amerika, menyukai seorang gadis bernama Sayuri.

Selain Sayuri, ada satu hal lagi yaitu menarik minat kedua pemuda Jepang tersebut yaitu sebuah menara raksasa misterius yang mereka lihat berada di balik garis perbatasan di Selat Tsugaru. Mereka berjanji suatu hari akan terbang ke menara tersebut dengan usaha mereka sendiri merakit mesin pesawat terbang yang kecil.

Kisah yang mengharukan, maka tidak heran apabila anime ini berhasil mendapatkan Film Animasi Terbaik dalam Mainichi Film Awards. Film ini diilhami oleh masa-masa Perang Dunia II, meskipun setting waktu film ini adalah tahun 1990-an.

Dikisahkan pada tahun 1974, Jepang mengalami pemisahan, bagian selatan, termasuk pulau-pulau utama Honshu dan Kyushu yang diduduki oleh Amerika Serikat, sedangkan bagian utara, Hokkaido (atau Ezo, seperti yang disebut di anime) diduduki oleh "Union" (mungkin mengacu pada Uni Soviet ).

Pada tahun yang sama, Uni memulai pembangunan menara aneh di Hokkaido yang dirancang oleh seorang ilmuwan bernama Ekusun Tsukinoe. Pada hari yang cerah, ketinggian menara dapat terlihat dari jauh seperti Tokyo. Film ini dapat Anda saksikan pada 26 September pukul 14.30 dan 16.30.

Banjir Apresiasi Untuk Pemeran 'Darah Garuda'

Liputan6.com, Jakarta: Film Darah Garuda terus memecahkan rekor Box Office selama seminggu libur Lebaran dengan sekitar 700 ribu penonton. Kesuksesan ini bahkan mengalahkan film pertama, Merah Putih. Tak mengherankan, bila para pemeran film yang penuh dengan sentuhan Hollywood ini kebanjiran apresiasi dan dukungan dari masyarakat.

Atiqah Hasiholan, pemeran Lastri sang wanita penghibur ini, misalnya. Ia mengaku kaget mendapat berondongan ucapan selamat dari masyarakat. "Aku nggak nyangka bakal ada tanggapan yang antusias dari masyarakat di Twitter dan Facebook. Aku saja segini banyak, apalagi Doni dan Lukman. Gimana banyaknya," ujar wanita berusia 28 tahun itu.

Sementara itu, bagi Lukman Sardi berbagai tanggapan di jejaring sosial Twitter yang ia dapatkan malah menjadi motivasi untuk lebih mendalami dunia peran. Pemeran Kapten Amir ini berharap dengan keberhasilan yang diraih film ini mestinya membuat dunia perfilman di Indonesia menjadi lebih maju lagi. "[Film] Ini membuat saya optimis. Suatu tontonan yang membuat sesuatu yang baru. Semangat baru, semangat patriotisme," tambah Lukman.

Teuku Rifnu Wikana malah menilai film ini sebagai gebrakan yang dapat mengembalikan semangat masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai produk sendiri (lokal) ketimbang film asing. Karena jumlah tanggapan yang diterimanya kebanyakan dari remaja, yang masih lebih memilih film asing ketimbang film Indonesia.

Donny Alamsyah yang mendapat banyak luka saat berakting dalam film ini pun berbagi perasaannya. "Ada yang membuat saya bangga. Usai menonton film ini, kemudian mereka (penonton) tepuk tangan. Dan saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena ini kebanggaan yang sangat besar buat saya," kesan pria yang kerap membintangi FTV di SCTV ini.

Harapan para pemain adalah semoga kesuksesan film tersebut industri perfilman Indonesia tak hanya menelurkan film-film yang mementingkan sisi komersil, namun ada sedikit ruang untuk mengembalikan semangat perjuangan bagi masyarakat Indonesia.

Doraemon The Movie: Nobita'S Dinosaur

Liputan6.com, Jakarta: Doraemon, tokoh kucing kesayangan Anda yang biasa dilihat di stasiun TV, kali ini ia akan menjadi duta persahabatan Jepang pada Jak-Japan Matsuri 2010. Oleh karena itu penayangan "Doraemon The Movie: Nobita'S Dinosaur" pada acara pembukaaan festival ini cukup banyak menarik minat para pecinta anime. Film yang disutradara oleh Watanabe Ayumu ini tampaknya ditunggu-tunggu oleh penduduk Jakarta, mengingat film ini sudah cukup lama ditayangkan di negeri ini.

Pada film kali ini, Doraemon dan Nobita berpetualang di masa prasejarah untuk mengembalikan sebuah dinosaurus milik Nobita. Nobita yang iri ketika melihat Suneo yang memiliki sebuah fosil dinosaurus bertekkad untuk menemukan fosil miliknya sendiri.

Nobita kemudian mati-matian mencari telur yang kemudian ditetaskan menjadi bayi Futabasuzukisaurus. Nobita memberinya nama Pisuke. Nobita dan Doraemon lalu diam-diam memelihara Pisuke di rumah. Persahabatan pun timbul di antara mereka. Tapi akhirnya Pisuke terlihat orang dan mengundang kehebohan warga sekitar. Dengan berat hati, Nobita terpaksa harus mengembalikan sahabat barunya itu ke masa Cretaceous. Namun Pisuke dipulangkan ke tempat yang salah. Bukan di Jepang, melainkan di Amerika. Plesiosaurus ganas di Amerika menindas Pisuke.

Cerita asli Doraemon yang dibuat Fujiko Fujio ini menceritakan bahwa Doraemon dikirim dari masa depan untuk membantu Nobita dalam merubah nasibnya. Doraemon sebenarnya adalah robot yang gagal, namun ia membantu Nobita dengan tulus. Pada kenyataannya, persahabatan dua makhluk yang berbeda ini membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik.

Film ini pernah diputar di bioskop-bioskop di Indonesia pada 2006 silam. Namun, tetap tetap ditunggu oleh para pecinta anime. Film "Doraemon" ini diputar secara gratis dengan mengambil tiketnya di Kedutaan Besar Jepang atau datang langsung ke Blitz Megaplex grand Indonesia. Anda juga masih bisa menyaksikan film ini esok pukul 14.00 dan 16.00.