Misteri Peti Mati yang Berpindah di Makam Chase Vault



Di Barbados, ada sebuah makam yang bernama Chase Vault. Makam ini tidak seperti makam biasa yang kita kenal. Bangunannya besar dan bisa memuat banyak peti mati di dalamnya. Namun, misterinya bukan disitu. Ada peristiwa aneh yang terjadi pada makam ini. Sepertinya, peti-peti mati yang ditaruh di dalamnya bisa berpindah dengan sendirinya.

Misteri ini dikenal dengan nama peti mati berpindah Barbados dan sudah menjadi subyek tulisan beberapa peneliti.

Kisahnya dimulai pada tahun 1724.

Pada tahun itu, seorang pria bernama James Elliot membangun sebuah makam bawah tanah yang besar. Pintu makam itu terbuat dari sebuah marmer besar yang berat dan dirancang dengan cara yang khusus. Saking beratnya batu itu, dibutuhkan sekitar 6-7 orang untuk menggesernya.


Chase Vault

Ketika makam itu ditutup, celah pada marmer besar itu akan disemen sehingga tidak gampang untuk dibuka. Jika suatu hari pintu makam itu hendak dibuka kembali untuk menguburkan seseorang, maka semen tersebut harus dikikis kembali. Setelah proses pemakaman selesai, marmer itu digeser dan harus disemen kembali.

Demikianlah makam itu dirancang sedemikian rupa.


Bagian Dalam Chase Vault

Walaupun telah bersusah payah membangunnya, Elliot tidak pernah dimakamkan di tempat itu. Tempat itu dibiarkan kosong hingga tanggal 31 Juli 1807 ketika Mrs.Thomasina Goddard dimakamkan di tempat itu. Jenazah Mrs.Goddard diletakkan di dalam sebuah peti mati kayu.

Pada tahun 1808, makam itu dibeli oleh keluarga Chase, salah satu keluarga yang kaya raya dan disegani di Barbados. Karena perubahan kepemilikan itu, makam itu itu kemudian diberi nama Chase Vault yang artinya Makam keluarga Chase.

Thomas Chase, pemimpin keluarga Chase, adalah salah seorang yang paling dibenci di Barbados. Menurut salah satu catatan di people's almanac:

"Kepala keluarga itu adalah seseorang yang memiliki tabiat yang jahat, ia begitu kejam terhadap budak-budaknya sehingga mereka sering mengancam akan membunuhnya."

Pada tanggal 22 Februari 1808, anak bungsu Thomas yang bernama Mary Ann Chase yang baru berusia 2 tahun meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke Chase Vault untuk dimakamkan.

Pintu makam itu dibuka, Peti mati Mary Ann yang terbuat dari timah yang berat kemudian dibawa masuk ke dalamnya dan ditaruh disamping peti mati Mrs.Goddard.

Pintu Chase Vault pun ditutup kembali dengan marmer besar itu dan disemen.

Setelah kematian Mary Ann, perlahan-lahan, Chase Vault mulai diisi oleh jenazah anggota keluarga Chase lainnya.

Pada tanggal 6 Juli 1812, hanya 5 tahun setelah kematian Mary Ann, Anak Thomas lainnya yang bernama Dorcas Chase, juga meninggal. Beberapa orang mengatakan kalau Dorcas telah bunuh diri dengan cara mogok makan karena depresi dengan ayahnya.

Mayat Dorcas dibawa ke Chase Vault dan peti matinya yang juga terbuat dari timah yang berat diletakkan di tempat itu bersama peti mati Mrs.Goddard dan Mary Ann.

Hanya beberapa minggu setelah penguburan Dorcas, Mr.Thomas Chase, sang kepala keluarga, meninggal dunia karena bunuh diri. Mayatnya ditaruh ke dalam peti timah seberat 108 kilogram dan dibawa ke Chase Vault.

Inilah awal dari misteri yang membingungkan.

Ketika pintu makam itu dibuka, para pengurus pemakaman kaget karena menemukan peti-peti mati yang sudah ada di dalamnya berada pada posisi yang tidak semestinya. Peti mati Mary Ann Chase telah bergeser ke sudut lainnya.

Anggota keluarga Chase yang melihat itu menjadi sangat marah dan mengira ada penjarah makam yang telah mengacaukan peti-peti mati itu. Namun, mereka tidak menemukan benda apapun yang hilang dari makam itu.

Peti mati Mary Ann kemudian dikembalikan ke posisi semula dan pintu Chase Vault kembali ditutup.

Tetapi, misteri itu tidak berakhir disini.

Pada tanggal 25 September 1816, empat tahun setelah pemakaman Thomas Chase, makam itu kembali dibuka. Kali ini untuk menampung jenazah Charles Brewster Ames yang berusia 11 tahun.

Sekali lagi, mereka menemukan semua peti mati telah berpindah tempat, termasuk peti mati Thomas Chase yang sangat berat. Satu-satunya peti mati yang tidak berubah posisi hanyalah peti mati kayu milik Mrs.Goddard.

Petugas pemakaman kemudian memerintahkan agar peti-peti mati itu dikembalikan ke posisinya yang semula. Saking beratnya peti mati Thomas Chase, dibutuhkan delapan pria untuk memperbaiki posisinya.

Pintu masuk Chase Vault kembali ditutup rapat.

52 hari kemudian, tepatnya tanggal 17 November 1816, pintu Chase Vault kembali dibuka. Kali ini untuk menerima jenazah Samuel Brewster Ames.

Sekali lagi, para pengurus pemakaman menemukan peti-peti mati di dalamnya telah berubah posisi. Dan sama seperti sebelumnya, peti mati kayu Mrs.Goddard adalah satu-satunya peti mati yang tidak berpindah tempat.

Jadi, untuk ketiga kalinya mereka mengembalikan semua peti mati itu kembali ke posisinya yang semula.

Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 17 Juli 1819, makam itu kembali dibuka untuk menerima jenazah Thomasina Clark. Berbeda dengan peti mati sebelumnya, jenazah Clark ditaruh di dalam peti mati kayu.

Ketika pintu makam dibuka, mereka kembali menemukan peti-peti mati di dalamnya berada dalam posisi yang berantakan.

Empat kejadian misterius ini kemudian menarik perhatian gubernur Barbados, Lord Combermere, yang disebut-sebut turut menghadiri pemakaman Clark.

Sang Gubernur kemudian memerintahkan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap makam itu. Namun tidak ditemukan satupun tanda-tanda perusakan ataupun jalan rahasia menuju makam itu.

Jadi, peti-peti mati itu kembali disusun seperti semula.

Peti mati Mr.Goddard yang terbuat dari kayu telah mengalami lapuk yang luar biasa sehingga orang-orang mengikat peti itu dengan tali untuk mencegahnya lepas berantakan dan kemudian menaruhnya di sudut bersentuhan dengan dinding.

Setelah itu, pasir ditaburi ke lantai makam untuk mendeteksi adanya jejak kaki.

Lalu, pintu Chase Vault kembali ditutup. kali ini bukan hanya ditutup, Lord Combermere bahkan menyegel pintu makam itu dengan segel gubernur.

Tanggal 18 April 1820, delapan bulan setelah penguburan Thomasina Clark, Chase Vault kembali dibuka, bukan untuk menerima jenazah baru, melainkan untuk memenuhi permintaan Lord Combermere yang ingin tahu kondisi di dalam makam.

Ketika pintu makam dibuka, Sekali lagi, semua peti mati di dalamnya telah berpindah posisi. Dan sama seperti sebelum-sebelumnya, peti mati kayu Mrs.Goddard adalah satu-satunya yang tidak berpindah.


Posisi sebelum


Posisi setelah diperiksa

Tidak terlihat adanya jejak kaki di pasir di lantai makam.

Bagaimana peti-peti mati itu bisa berpindah?

Mereka yang memeriksanya tidak menemukan tanda-tanda kalau ini adalah ulah tangan manusia. mereka juga tidak menemukan adanya sisa-sisa genangan air atau banjir yang mungkin bisa menggeser peti-peti mati itu. Beberapa orang mengajukan kemungkinan gempa bumi, tetapi dalam rentang waktu itu, tidak terjadi gempa bumi di Barbados.

Karena penyelidikan yang dilakukan tidak membawa hasil apapun, keluarga Chase memutuskan untuk tidak menggunakan makam itu lagi. Chase Vault kemudian diabaikan begitu saja dan peti-peti mati yang ada di dalamnya dipindahkan dan dikuburkan di tempat lain.

Makam itu masih ada hingga sekarang dan dibiarkan kosong.

Kisah mengenai peti mati berpindah Barbados ini pertama kali dipublikasikan oleh Sir JE Alexander dalam bukunya yang berjudul "Transatlantic Sketches" yang terbit tahun 1833. Setelah itu, masih ada beberapa tulisan lagi yang menceritakan kisah mengenai misteri ini.

Pada Desember 1907, Andrew Lang, seorang peneliti kisah-kisah rakyat dari Inggris mencoba untuk meneliti kebenaran kisah ini. Ia menyusuri sejumlah dokumen yang berasal dari Barbados, termasuk catatan pemakaman dan surat kabar setempat.

Lang tidak bisa menemukan adanya berita mengenai fenomena ini di surat kabar ataupun catatan pemakaman pada waktu peristiwa ini disebut terjadi. Namun, ia menemukan ada satu catatan yang tidak dipublikasikan yang berasal dari Nathan Lucas yang mengaku menjadi saksi saat Chase Vault dibuka untuk terakhir kalinya pada tahun 1820.

Lang, tidak bisa memberikan kesimpulan pasti.

Usaha penelitian yang berikutnya datang dari penulis modern bernama Joe Nickell lewat bukunya "Barbados restless coffins laid to rest" yang terbit tahun 1982.

Nickell percaya kalau peristiwa peti mati berpindah itu sama sekali tidak pernah terjadi. Menurutnya, kisah ini hanyalah sebuah Masonic Hoax.

Maksudnya adalah, kisah ini hanya sebuah alegori yang berisi kisah mengenai ruang rahasia yang menurut teks Masonic merupakan misteri purba, simbol kematian dimana kebenaran Ilahi bisa ditemukan.

Nickell menghubungkan kisah peti mati berpindah dengan misteri harta karun pulau Oak yang juga dipercaya sebagai Masonic Hoax lainnya.

Sama seperti Alegori Masonic lainnya, kisah ini dipercaya hanya dibuat oleh para Mason sebagai sebuah kisah simbolis yang tidak pernah terjadi di dunia nyata dan hanya ditujukan sebagai pengajaran bagi para anggota Freemason lainnya.

Nickell juga mengutip bukti yang berasal dari perkataan Lucas:

"Aku sudah memeriksa seluruh dindingnya, lengkungannya dan setiap bagian dari Chase Vault dan menemukan kalau setiap bagian telah berusia tua dan mirip; dan seorang Tukang batu (Mason) di dekatku memukul setiap bagian bawah makam itu dengan palunya, dan ternyata semuanya padat."

Salah satu kutipan mengenai suara palu ini bisa ditemukan di Macoy's Illustrated History and Encyclopedia of Freemasonry dimana dikatakan kalau para Mason menghormati dentuman suara palu sang Master yang melambangkan otoritas.

Masih menurut Nickell, Penggunaan kata "Mason" untuk menyebut tukang batu oleh Lucas cukup menarik. Nickell menduga kalau Lucas sendiri adalah seorang Mason yang berpartisipasi dalam pembuatan alegori itu.

Nickell juga percaya kalau para Mason ternama lainnya ikut berpartisipasi dalam kisah alegori ini dan membantu menutup-nutupinya, seperti Sir Arthur Conan Doyle yang pernah membahas soal Chase Vault pada artikel tahun 1919 di surat kabar "The Strand". Dalam artikel itu, Doyle menggunakan kata "Effluvia" yang berarti kuburan.

Kata itu, umumnya hanya dimengerti oleh para Mason.

Teori Nickell dianggap sebagai penjelasan yang paling masuk akal mengenai misteri ini.

Namun, luar biasanya, walaupun kisah ini dianggap sebagai hoax, misteri serupa disebut pernah terjadi di makam di Stanton, Suffolk, dan di pemakaman Lutherian di pulau kecil Oesel di laut Baltik. Kedua misteri tersebut sama-sama terjadi pada abad ke-19 dan sama-sama belum terpecahkan.


Misteri Komputer Teknologi Canggih Jaman Purba


Model Prototipe yang coba dibuat oleh Prof. Mike Edmunds dari University of Cardiff
Teknologi Komputerisasi di Jaman Purba. Jangan bayangkan seperti superkomputer yang tersusun dari ratusan mesin berprosesor yang saling terhubung tapi superkomputer purba di sini menggambarkan alat yang cara kerjanya sangat kompleks di jamannya, jauh dari perkiraan para ilmuwan.
Jauh sebelum kalkulator dan komputer analog dikembangkan, pelaut Eropa telah mengenal alat hitung yang memiliki cara kerja sangat kompleks. Alat yang diperkirakan dibuat sekitar dua abad Sebelum Masehi ini, sepertinya dipakai untuk menghitung informasi astronomi secara akurat.
Meski telah ditemukan sejak 1902, fungsi alat yang disebut Mesin Antikythera (Antikythera Mechanism) tersebut masih menjadi misteri. Saat ditemukan dari sebuah kapal Romawi Kuno yang karam di Pulau Antikythera, Yunani, arkeolog Valerios Stains melihat roda-roda bergigi di antara serpihan artefak lainnya.
Setelah dikumpulkan, terdapat 82 pecahan yang mengandung 30 roda bergigi buatan tangan dari bahan perunggu. Pecahan yang terbesar mengandung 27 roda bergigi.
Para peneliti yakin alat ini saat masih utuh ditempatkan dalam kotak kayu dengan dua pintu dan dilengkapi cara menggunakannya. Untuk memperoleh hasil perhitungan mungkin pemakainya harus memutar engkol.
"Mekanisme kerja alat ini jauh lebih kompleks daripada alat hitung yang dikembangkan setidaknya 1000 tahun sesudahnya," tulis para peneliti dalam jurnal Nature edisi terbaru. Meski demikian asal-usul dan tujuan pembuat alat ini belum diketahui sampai sekarang.
Planet-planet
Walaupun bentuk rincinya tidak jelas terlihat, peneliti gabungan dari Inggris, Yunani, dan AS bisa merekonstruksi modelnya menggunakan tomografi sinar-X. Hasil pemindaian menunjukkan ada angka-angka, gambar-gambar zodiak, dan kalender Mesir yang tergambar di bagian tengah struktur utama. Di bagian belakangnya, terdapat informasi yang sepertinya menggambarkan siklus bulan dan pola gerhana.
Sepertinya, pembuatnya juga telah merancang agar alat ini dapat memodelkan bidang langit dengan akurat. Misalnya, Bulan pada saat-saat tertentu bergerak lebih cepat karena rotasinya yang elips sehingga dibuatlah roda bergigi dengan ukuran berbeda-beda untuk mengaturnya.
Peneliti juga mampu menerjemahkan lebih banyak tulisan yang menjelaskan mekanisme kerja alat hingga dua kali lipat dari hasil yang telah dicapai sebelumnya. Kombinasi angka dan tulisan menunjukkan bahwa alat ini mungkin juga digunakan untuk menghitung pergerakan planet-planet.
Sebab, disebutkan pula kata Venus dan stasioner yang cenderung menjelaskan peradaran planet. Beberapa menduga Mesin Antikythera hanya menampilkan Venus dan Merkurius, tapi sebagain peneliti yakin juga dipakai untuk menandai pergerakan planet-planet lainnya.
"Kalau melihatnya, Anda pasti bertopang dagu dan berpikir, gila! memang cerdas. Ini desain teknis yang brilian," ujar Profesor Mike Edmunds, profesor astrofisika dari Universitas Cardiff.

Misteri 11 Hari Yang Hilang Dari Kehidupan Agatha Christie

Kita telah membaca puluhan novel misterinya. Kita juga mengenal tokoh detektif ciptaannya, Hercule Poirot, yang sama termashyurnya dengan Sherlock Holmes. Namun misteri paling terkenal yang diciptakan Agatha Christie bukan terdapat dalam salah satu novelnya, melainkan terjadi pada kehidupan nyatanya. Pada tahun 1926, ia menghilang begitu saja selama 11 hari dan misteri ini boleh dibilang tidak bisa terjawab dengan sempurna hingga 80 tahun berikutnya.


Agatha Christie lahir pada tanggal 15 September 1890 dengan nama Agatha Mary Clarissa Miller. Pada awalnya, ia menjalani kehidupan sebagai penulis novel romantis dengan nama samaran Mary Westmacott. Namun ia kemudian lebih dikenal sebagai penulis 80 novel misteri yang didominasi oleh dua tokoh unik, detektif Belgia, Hercule Poirot, dan seorang perempuan tua bernama Miss Jane marple yang juga memiliki kemampuan detektif.


Pada tahun 1914, ia menikah dengan Archibald Christie, seorang pilot pesawat tempur, dan menjalani kehidupan pernikahan yang tidak bahagia karena suaminya mulai berselingkuh dengan seorang perempuan bernama Nancy Neele.

Pada tahun 1919, ia melahirkan anak satu-satunya yang diberi nama Rosalind. Pada tahun 1920, tahun dimana suaminya mulai berselingkuh, ia menerbitkan novel misteri pertamanya dengan tokoh detektif ternama Hercule Poirot yang berjudul "The Mysterious Affair at Styles" atau "Pembunuhan di Styles".

Novel ini, kemudian mengangkat nama Agatha Christie menjadi salah satu penulis ternama di inggris, sejajar dengan Sir Arthur Conan Doyle.

Lalu sebuah misteri benar-benar terjadi di kehidupan nyata Agatha Christie.

Semuanya dimulai pada hari jumat tanggal 8 Desember 1926. Pada saat itu, Christie telah menulis enam novel, dimana salah satu diantaranya 'The Murder of Roger Ackroyd" menjadi salah satu best seller.

Pukul 21:45, Christie sedang ada di rumahnya di Berkshire. Lalu, ia naik ke lantai atas, mencium putrinya, Rosalind, yang sedang tidur dan meninggakan sebuah catatan untuk sekretarisnya yang mengatakan bahwa ia berniat pergi ke Yorkshire. Ia masuk ke mobil dan mengendarainya keluar rumah.

Beberapa waktu kemudian, mobil Morris Cowley yang ditumpanginya ditemukan dalam keadaan kosong di dekat sebuah danau di simpang Newlands dekat Guildford. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Christie. Polisi segera menyelidiki kasus ini.

Selama 11 hari berikutnya, seluruh Inggris dipenuhi dengan berita menghilangnya penulis itu. Bahkan harian The New York Times juga memuat berita ini di halaman utamanya. lebih dari 15.000 sukarelawan turut mencari keberadaannya. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat terbang dimanfaatkan untuk membantu pencarian orang hilang.


Hebatnya, semua elemen kisah misteri yang bisa ditemukan pada novel Christie juga bisa ditemukan pada peristiwa ini.


Misalnya, mobilnya ditemukan di dekat sebuah danau yang disebut "The Silent Pool", yang merupakan lokasi kematian seorang anak perempuan muda dan kakak laki-lakinya yang tenggelam. Banyak yang menduga, Christie, mungkin telah bunuh diri dengan terjun ke danau itu. Namun, polisi yang memeriksa seisi danau tidak bisa menemukan mayatnya.

Karena Christie adalah seorang penulis misteri, banyak yang menduga bahwa aksi menghilangnya penulis ini hanyalah sebuah tindakan publisitas untuk mempromosikan novel-novelnya.

Sebagian lainnya menduga bahwa Christie mungkin telah dibunuh oleh suaminya, Archie Christie yang tidak setia.

Demikianlah kehebohan yang tercipta selama 11 hari itu.

Jika yang menghilang adalah seorang masyarakat biasa, mungkin tidak akan menarik perhatian yang begitu besar. Namun karena Christie telah menjadi figur yang sangat ternama, menteri dalam negeri saat itu, William Joynson-Hicks, sampai-sampai mendesak kepolisian untuk bekerja lebih keras mengungkap kasus ini.

Bahkan rekannya sesama penulis misteri, Sir Arthur Conan Doyle, yang menciptakan tokoh Sherlock Holmes, dan Dorothy L Sayers, penulis misteri seri Lord Peter Wimsey, juga ikut bereaksi.

Conan Doyle yang dikenal sebagai seseorang yang tertarik dengan dunia paranormal bahkan mengambil sarung tangan Christie dan memberikannya kepada seorang medium (paranormal), sementara Sayers menyelidiki kasus ini dengan mengunjungi lokasi menghilangnya Christie. Di kemudian hari, Sayers menulis sebuah novel berjudul "Unnatural Death" yang didasarkan pada peristiwa ini.

Sebelas hari setelah Christie menghilang, kehebohan itu berakhir. Ia ditemukan selamat. Namun semuanya menjadi semakin misterius karena kondisi yang menyertai penemuannya.

Selama menghilangnya, Christie ternyata menginap di hotel Swan Hydropathic di Harrogate dengan menggunakan nama yang berbeda, Teresa Neele.


Beberapa tamu mengenalinya sebagai Agatha Christie dari foto yang terpampang di surat kabar. Namun ketika ditanya, ia hanya tertawa. Jadi petugas hotel yang curiga segera memanggil polisi yang kemudian mengundang suaminya, Archie Christie, untuk mengidentifikasinya. Ketika melihat suaminya, kalimat pertama yang keluar dari mulut Christie adalah 'Fancy, my brother has just arrived'.


Agatha Christie dan suaminya diperiksa oleh polisi. Namun, Christie yang kemudian mulai sadar, mengakui bahwa ia tidak mengerti mengapa ia bisa menginap di hotel itu dengan menggunakan nama lain.

Kasus ini kemudian tidak diperpanjang karena polisi beranggapan kalau Christie telah mengalami amnesia. Tapi jawaban atas kasus ini sesungguhnya tidak pernah benar-benar terungkap. Apakah Agatha Christie mengalami amnesia ? Apakah ini adalah perbuatan yang disengaja ?

Ada tiga teori yang paling populer mengenai penyebab peristiwa itu.

Pertama, Christie mungkin sengaja melakukan semuanya itu sebagai publisitas untuk melariskan novel-novelnya. Ini diperkuat dengan adanya unsur-unsur misteri yang ditemukan pada kondisi menghilangnya.

Kedua, Christie melakukannya dengan sengaja sebagai protes karena rencana suaminya untuk menghabiskan akhir pekan dengan selingkuhannya di sebuah rumah dekat lokasi ditinggalkannya mobil.

Teori ini sesungguhnya sangat masuk akal. Pada tanggal 8 Desember itu, malam yang sama sebelum Christie menghilang, mereka bertengkar karena suaminya menceritakan niatnya tersebut. Bahkan, bukan cuma sebagai protes, Christie mungkin telah menghilang dengan tujuan membuat suaminya malu dengan menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan. Jika ini tujuannya, sepertinya ia cukup berhasil karena selama ia menghilang, polisi memang memeriksa Archie secara intensif mengingat ia memiliki motif karena perselingkuhannya. Polisi bahkan juga membuntuti dan menyadap telepon rumahnya.

Teori ini juga diperkuat dengan adanya fakta bahwa Christie telah mendaftar di hotel dengan nama Teresa Neele, nama yang memiliki nama belakang sama dengan selingkuhan suaminya, Nancy Neele.

Teori ketiga dan yang paling baru datang dari Andrew Norman, seorang dokter dan penulis biografi Christie.

Menurutnya, novelis itu mungkin mengalami apa yang disebut "Fugue state" atau secara teknis dapat disebut "Psycogenic Trance" atau Amnesia yang diakibatkan oleh Trauma, stress atau depresi.

Ini adalah sebuah teori yang juga cukup masuk akal mengingat pada tahun 1926, malam ketika menghilang, Ia dan suaminya bertengkar, bahkan suaminya sempat meminta cerai darinya. Ini menambah depresi yang dialaminya karena ibu Christie baru meninggal dunia satu tahun sebelumnya.

Norman, yang menghabiskan beberapa lama untuk mempelajari kehidupan Christie menemukan indikasi bahwa ia mungkin memang memiliki kondisi mental yang langka ini.

"Kondisi seperti ini, yang memang lebih dimengerti pada masa kini, sesuai dengan gejala-gejala yang dimiliki Christie selama ia menginap di Harrogate," Kata Norman.

Dalam bukunya "The Finished Portrait" yang terbit tahun 2006. Norman menulis bahwa penggunaan nama barunya dan kegagalan mengidentifikasi fotonya sendiri di surat kabar menunjukkan bahwa novelis itu telah mengalami psychogenic amnesia setelah mengalami periode depresi yang berkepanjangan.

"Sifat ini memiliki kecenderungan untuk bunuh diri,"Kata Norman. "Kondisi mentalnya sangat rendah saat itu. Dan mungkin itulah sebabnya ia menulis mengenai karakter bernama Celia dalam novel autobiografinya Unfinished Portrait."

Teori Andrew Norman banyak dianggap sebagai penjelasan paling baik atas misteri menghilangnya Agatha Christie.

Namun, Walaupun begitu, tetap saja tidak ada yang pernah bisa mengetahui dengan pasti jawabannya karena Agatha Christie sendiri menolak untuk membicarakan peristiwa itu hingga kematiannya pada tahun 1976 di Oxfordshire. Jadi, ini adalah sebuah episode misteri sendiri dari kehidupan sang novelis.


Pada tahun 1928, Agatha Christie bercerai dari Archie dan menikah dengan Sir Max Mallowan, seorang arkeolog. Selama hidupnya, ia menulis sekitar 80 novel. Novelnya telah diterjemahkan kedalam 104 bahasa dan terjual lebih dari 2 miliar eksemplar. Ini membuat Guinnes Book of World Record menganugerahkannya sebagai "Penulis paling laris sepanjang sejarah" dan "Penulis paling laris dalam semua kategori".


Sampai saat ini, belum ada yang bisa menggantikan posisinya sebagai "The Queen of Crime", wanita penulis misteri paling laris di dunia.

Fakta menarik :
Novel "Tirai" yang merupakan kasus terakhir Hercule Poirot dan novel "Pembunuhan Terpendam" yang merupakan kasus terakhir Miss Jane Marple ditulis pada masa perang dunia II (1939-1945), namun kedua novel itu, yang memang disiapkan sebagai kasus terakhir dua tokoh ciptaannya, tidak langsung diterbitkan, melainkan disimpan di lemari besi sebuah bank selama 30 tahun lebih dan baru diterbitkan pada akhir masa hidup Christie di tahun 1976.


Orang-orang yang Berpengaruh pada Dunia Seni

1. Beethoven
lahir pada tahun 1770 .Bethoven adalah seorang Jerman komposer dan pianis. Ia adalah tokoh paling penting dalam periode transisi antara Klasik dan Romantic era dalam musik klasik Barat, dan tetap menjadi salah satu yang terkenal dan paling berpengaruh komposer sepanjang masa. yang kemudian ibukota Elektorat Cologne dan bagian dari Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman pada masa kini-hari Jerman, ia pindah ke Wina di awal tahun duapuluhan dan tinggal di sana, belajar dengan Joseph Haydn dan cepat mendapatkan reputasi sebagai virtuoso pianis. Pendengarannya mulai memburuk di akhir 1790-an, namun ia terus menulis, melakukan, dan melakukan, bahkan setelah menjadi tuli sepenuhnya.Bethoven tetap tidak berhenti berkarya meskipun penyakit tulinya semakin parah.Mungkin dengan ketuliannya,perasaan dan kepekaannya menjadi lebih terasa sehingga ia berhasil menghasilkan karya berkualitas tinggi.

2.Leonardo Da Vinci
Leonardo Di ser Piero da Vinci (April 15, 1452 - 2 Mei 1519) adalah seorang Italia polymath: pelukis, pematung, arsitek, musisi, ilmuwan, matematikawan, insinyur, penemu, ahli anatomi, ahli geologi, pembuat peta, ahli botani dan penulis. Leonardo sering digambarkan sebagai arketipe dari orang Renaissance, seorang pria yang tak terpadamkan rasa ingin tahu itu hanya bisa disamai kekuasaannya penemuan.Ia secara luas dianggap sebagai salah satu yang terbesar pelukis semua waktu dan mungkin yang paling berbakat diversely orang yang pernah hidup.Menurut sejarawan seni Helen Gardner, ruang lingkup dan kedalaman kepentingannya adalah tanpa preseden dan "pikirannya dan kepribadian tampaknya bagi kita manusia super, manusia itu sendiri yang misterius dan terpencil".Marco Rosci menunjukkan, bagaimanapun, bahwa meskipun ada banyak spekulasi tentang Leonardo, visinya dunia pada dasarnya adalah logis, bukan misterius, dan bahwa metode empiris ia mempekerjakan tidak biasa untuk waktunya.Lahir anak tidak sah dari notaris, Piero da Vinci, dan seorang wanita petani, Caterina, di Vinci di wilayah Florence, Leonardo dididik di studio pelukis terkenal Florence, Verrocchio. Sebagian besar bekerja sebelumnya hidupnya dihabiskan dalam pelayanan Ludovico il Moro di Milan. Ia kemudian bekerja di Roma, Bologna dan Venezia dan menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di Prancis, di rumah yang diberikan kepadanya oleh Francis I.
Leonardo dan terkenal terutama sebagai pelukis. Dua dari karya-karyanya, yang Mona Lisa dan The Last Supper, yang paling terkenal, paling direproduksi dan paling diparodikan potret dan lukisan keagamaan sepanjang masa, masing-masing, ketenaran mereka mendekati hanya oleh Michelangelos ' Penciptaan Adam. menggambar Leonardo dari Vitruvian Man juga dianggap sebagai ikon budaya, yang direproduksi dalam segala hal dari Euro untuk buku teks untuk t-shirt. Mungkin lima belas lukisannya bertahan, jumlah kecil karena terus-menerus, dan sering bencana, percobaan dengan teknik baru, dan menunda-nunda kronis-nya.Namun demikian, beberapa ini bekerja, bersama dengan notebook, yang berisi gambar, diagram ilmiah , dan pemikirannya tentang sifat seni lukis, terdiri dari kontribusi terhadap generasi selanjutnya dari seniman hanya disaingi oleh kontemporer itu

3. Michellangelo Buonarotti
Michelangelo Buonarroti Simoni Di Lodovico (6 Maret 1475 - 18 Februari 1564), umumnya dikenal sebagai Michelangelo, merupakan Renaissance Italia pelukis, pematung, arsitek, penyair, dan insinyur. Meskipun membuat beberapa forays luar seni, fleksibilitas dalam disiplin ia mengambil adalah seperti sebuah orde yang tinggi bahwa ia sering dianggap sebagai pesaing untuk judul tipikal orang Renaisans, bersama dengan saingannya Italia dan rekan-rekannya, Leonardo da Vinci.
nstrasi yang unik berdiri's Michelangelo, ia adalah artis Barat pertama yang biografi diterbitkan ketika ia masih hidup.Dua biografi diterbitkan dari dirinya selama hidupnya, salah satunya, oleh Giorgio Vasari, diusulkan bahwa ia puncak yang dari semua pencapaian artistik sejak awal Renaissance, sudut pandang yang terus memiliki mata uang dalam sejarah seni selama berabad-abad. Dalam hidupnya ia juga sering disebut Il Divino ("yang ilahi"). Salah satu kualitas paling dikagumi oleh orang-orang sezamannya adalah miliknya terribilità, rasa kagum-inspirasi keagungan, dan itu adalah upaya seniman berikutnya untuk meniru Michelangelo berapi-api dan gaya pribadi yang sangat yang mengakibatkan Mannerisme, gerakan besar berikutnya dalam seni Barat setelah Renaissance Tinggi.

4.William Shakespeare
William Shakespeare dibaptis 26 1564 April; meninggal 23 April 1616 adalah seorang Inggris penyair dan dramawan, secara luas dianggap sebagai penulis terbesar dalam bahasa Inggris dan dunia unggulan sandiwara itu. Ia sering disebut Inggris nasional penyair dan "Bard of Avon". selamat Karya-karyanya, termasuk beberapa kolaborasi, terdiri dari 38 drama, 154 soneta, dua panjang puisi naratif, dan puisi lainnya. memainkan karyanya telah diterjemahkan ke dalam setiap bahasa yang hidup besar dan dilakukan lebih sering dibandingkan dengan penduduk dramawan lain.
inan agama, dan apakah karya dikaitkan dengannya telah ditulis oleh orang lain.
Shakespeare yang diproduksi sebagian besar pekerjaan dikenal di antara 1589 dan 1613. awal memainkan Nya terutama komedi dan sejarah, genre dia diangkat ke puncak kecanggihan dan seni pada akhir abad keenam belas. Dia kemudian menulis terutama tragedi sampai sekitar 1608, termasuk Hamlet, King Lear, dan Macbeth, dianggap beberapa karya terbaik dalam bahasa Inggris. Pada tahap terakhir, ia menulis tragicomedies, juga dikenal sebagai roman, dan berkolaborasi dengan drama lainnya.

Banyak dramanya diterbitkan dalam edisi dari berbagai kualitas dan akurasi selama hidupnya. Pada tahun 1623, dua teater mantan rekan-rekannya menerbitkan Folio Pertama, edisi mengumpulkan karya-karya dramatis bahwa termasuk semua kecuali dua dari bermain sampai sekarang diakui sebagai Shakespeare.
Shakespeare adalah seorang penyair dan dramawan dihormati di hari sendiri, tapi reputasinya tidak bangkit ke ketinggian yang sekarang sampai abad kesembilan belas. The Romantics, khususnya,'s Shakespeare jenius diakui, dan Victoria menyembah Shakespeare dengan hormat bahwa George Bernard Shaw disebut "bardolatry". Pada abad kedua puluh, karyanya berulang kali diadopsi dan ditemukan kembali oleh gerakan-gerakan baru di beasiswa dan kinerja. memainkan Nya tetap sangat populer saat ini dan terus belajar, dilakukan dan ditafsirkan kembali dalam konteks budaya dan politik yang beragam di seluruh dunia.

Michelangelo Buonarroti Simoni Di Lodovico (6 Maret 1475 - 18 Februari 1564), umumnya dikenal sebagai Michelangelo, merupakan Renaissance Italia pelukis, pematung, arsitek, penyair, dan insinyur. Meskipun membuat beberapa forays luar seni, fleksibilitas dalam disiplin ia mengambil adalah seperti sebuah orde yang tinggi bahwa ia sering dianggap sebagai pesaing untuk judul tipikal orang Renaisans, bersama dengan saingannya Italia dan rekan-rekannya, Leonardo da Vinci.
nstrasi yang unik berdiri's Michelangelo, ia adalah artis Barat pertama yang biografi diterbitkan ketika ia masih hidup.Dua biografi diterbitkan dari dirinya selama hidupnya, salah satunya, oleh Giorgio Vasari, diusulkan bahwa ia puncak yang dari semua pencapaian artistik sejak awal Renaissance, sudut pandang yang terus memiliki mata uang dalam sejarah seni selama berabad-abad. Dalam hidupnya ia juga sering disebut Il Divino ("yang ilahi"). Salah satu kualitas paling dikagumi oleh orang-orang sezamannya adalah miliknya terribilità, rasa kagum-inspirasi keagungan, dan itu adalah upaya seniman berikutnya untuk meniru Michelangelo berapi-api dan gaya pribadi yang sangat yang mengakibatkan Mannerisme, gerakan besar berikutnya dalam seni Barat setelah Renaissance Tinggi.

Friendster akan Merubah Haluan menjadi Situs Hiburan Sosial Game dan Musik

Friendster


Setelah memastikan akan menghapus semua foto dan blog milik penggunanya pada 31 Mei 2011 mendatang. Pemilik Friendster yang terbaru mengumumkan kebijakan yang baru.

Friendster situs pertemanan yang sempat booming di berbagai dunia, termasuk Indonesia, sekira 10 tahun lalu kini memastikan akan meninggalkan dunia jejaring sosial. Mereka berubah haluan dalam menatap pasar industri online.

"Kami akan menjadi situs hiburan sosial untuk bermain game dan musik," tegas Ganesh Kumar Bangah, Group Chief Executive Officer Friendster, seperti dilansir Tech Crunch, Minggu (1/5/2011).

Bangah juga sadar diri, persaingan di dunia jejaring sosial membuat mereka harus mundur teratur, sebelum akhirnya dilindas oleh Facebook. Pilihan selanjutnya pun muncul, Friendster 'berteman' dengan Facebook.

"Ya, pilihannya memang Friendster akan terhubung dengan Facebook Connect untuk memperluas layanan kami," tandasnya.

Akhir 2009 lalu, MOL Global yang berbasis di Asia telah membeli Friendster. Penyedia jasa solusi pembayaran online asal Malaysia tersebut telah membeli keseluruhan saham Friendster.

Berubahnya Friendster ke layanan game dan musik tak lepas dari bisnis yang dikerjakan oleh MOL. MOL saat ini memiliki lebih dari 500.000 channel pembayaran virtual, yang berhubungan dengan pembayaran konten dan layanan, di 75 negara di seluruh dunia, termasuk Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina dan Thailand.

MOL juga memiliki hubungan dengan 70 publisher game online yang memiliki lebih dari 200 judul game. Selain itu, MOL juga memiliki partnership dengan publisher musik, film dan video yang didistribusikannya di seluruh negara.

Ya, kini Friendster memang masih ada namun sudah berubah fungsi, dan meninggalkan kenangan pengguna lamanya, yang mungkin salah satu dari Anda.