Badai tropis Anggrek mulai terbentuk sejak awal November ini, bahkan sekarang sudah memasuki fase puncak. Kedatangan badai Anggrek ditandai dengan perubahan kecepatan angin. Kecepatan angin normal berada di bawah 15 knot, kini bisa mencapai 25 hingga 50 knot atau 50 sampai 100 kilometer per jam.
Badai tropis Anggrek dipastikan akan mengganggu transportasi laut dan udara ke wilayah Mentawai dalam beberapa hari. Pergerakan badai yang akan menuju Selat Sunda juga dinilai dapat membahayakan aktivitas nelayan serta pelayaran antarpulau Jawa-Sumatra dari Pelabuhan Merak-Bakauheni.
Administrator Pelabuhan Merak serta petugas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) sejak kemarin telah menghentikan pelayaran kapal cepat Merak-Bakauheni. Sedangkan aktivitas pelayaran Jawa-Sumatra akan dilayani feri.
Untuk menghindari hal buruk, pihak ASDP Merak terus berkordinasi dengan BMKG Banten. Bahkan, petugas sewaktu-waktu akan menghentikan pelayaran Kapal Roro jika dianggap berbahaya.(IDS/ANS)
Share Artikel ini ke teman-temanmu
Lihat Artikel Lainnya disini
Berita
- WARNING! Ternyata Ciuman itu Berbahaya
- 10 Negara Penyumbang Subsidi Minyak Terbesar
- 5 Jenis Semut Paling Langka
- 7 Masjid Berkubah Emas
- Single Slash tembus peringkat no 1 di Active Rock
- 10 Situs Warisan UNESCO yang hampi Lenyap
- Terdapat 10.000 Kuman Aktif didalam Tubuh Manusia
- Daftar 10 Rumah Termahal di Dunia
Informasi
- WARNING! Ternyata Ciuman itu Berbahaya
- Daftar 5 Rumah Bertempat Menakjubkan
- 10 Negara Penyumbang Subsidi Minyak Terbesar
- Daftar 5 Majalah Dewasa Paling Terkenal di Dunia
- 5 Jenis Semut Paling Langka
- Tradisi Festival Seks dari Berbagai Negara
- 7 Masjid Berkubah Emas
- Daftar 10 Kota Hantu Paling Mengerikan di Dunia
Entertainment